RSS

Consigliere

22 Mar
Picture taken from http://www.imdb.com/character/ch0000792/mediaindex

Tom Hagen – The Consigriele
Picture taken from http://www.imdb.com

Menurut wikipedia, istilah consigliere biasa digunakan dalam organisasi mafia, yang berarti konselor, advisor atau penasihat. Posisi ini demikian penting karena selain sebagai penasihat dan perwakilan buat Bos Mafia, consigliere juga berperan mempersiapkan ‘under-boss’, orang kedua di organisasi mafia, untuk kelak menggantikan bos mafia. Dalam trilogi film The Godfather, tokoh Tom Hagen merupakan consigliere-nya Don Vito Corleone, boss mafia paling disegani di New York yang sedang dalam masa persiapan pensiun. Tom Hagen banyak mewakili keluarga Corleone dalam negosiasi bisnis, sekaligus mempersiapkan Sonny Corleone, putra tertua The Don untuk menjadi boss mafia. Kelak, karena kecerobohan Sonny yang membuatnya terbunuh, Tom Hagen mempersiapkan putra bungsu Don Vito, Michael Corleone untuk naik sebagai boss mafia dan menjadikan keluarga Corleone menjadi organisasi mafia paling disegani kembali.

Oke…prolog diatas bukan berarti gue mengagungkan sistem organisasi kejahatan. Tapi kata orang bijak, There is always good thing in a bad situation, selalu ada hal baik dari suatu masalah. Menurut gue, kalau bisa diterapkan untuk hal-hal yang baik, kenapa tidak?

Dalam konteks organisasi/ perusahaan, konsep consigliere ini menarik untuk diterapkan agar kejayaan (bagi yang sedang berjaya) dapat terus dipertahankan sampai beberapa generasi selanjutnya. Mungkin dibeberapa organisasi menyebutnya sebagai mentoring. Prinsipnya, seseorang dengan kapasitas yang mumpuni dalam organisasi diberdayakan untuk menjadi consigliere bagi karyawan/ pegawai yang potensial. Tujuannya agar pegawai dibawah pengawasan consigliere dapat terpantau perkembangannya serta tumbuh berkembang didalam perusahaan sesuai nilai-nilai perusahaan. Sehingga pada saatnya pegawai tadi step-up ke level yang lebih tinggi, ia akan menjadi pemimpin yang sangat mengerti nilai-nilai perusahaannya dan pasti akan berusaha untuk menjadikan perusahaan lebih baik. Tentunya consigliere tadi idealnya adalah: (1) orang yang mempunyai kapasitas yang baik, sesuai dengan bisnis/ kegiatan perusahaannya (2) memahami dengan sangat mendalam nilai-nilai perusahaan dan (3) orang yang dihormati di Perusahaan serta memiliki kharisma seorang leaderDalam trilogi film The Godfather, Michael Corleone yang sebelumnya nggak mau terlibat bisnis hitam keluarganya malah tumbuh jadi boss mafia yang disegani dan sangat kuat mempertahankan kepentingan keluarganya, antara lain berkat mentoring dari Tom Hagen, si Consigliere.

Dalam perusahaan, Consigliere bisa jadi merupakan pimpinan suatu unit yang sedang menjabat saat ini, namun dapat pula seseorang yang tidak sedang ‘berkuasa’ namun memiliki kharisma serta penganut fanatik nilai-nilai perusahaan. Meminjam istilah tingkatan leadership John Maxwell dalam bukunya The 5 Levels of Leadership, orang seperti Consigliere ini mungkin berada pada level 5, King Maker. Bayangkan jika perusahaan menunjuk consigliere-consigliere yang masing-masing bertanggung jawab membimbing beberapa orang pegawai potensial untuk berkembang sesuai bisnis perusahaan dan, yang terpenting, dengan nilai-nilai perusahaan tersebut. Dalam beberapa tahun kedepan akan tumbuh calon-calon pemimpin baru yang siap melanjutkan eksistensi perusahaan, dengan tantangan dunia bisnis yang mungkin saja baru, tapi tetap mengusung nilai-nilai perusahaan.

Berbeda dengan di film, dalam kehidupan nyata di perusahaan, tentunya tidak mungkin seluruh pegawai potensial yang jadi binaan consigliere itu bisa naik sampai ke pucuk pimpinan perusahaan. Michael Corleone ketika dibawah bimbingan Tom Hagen sebagai Consigliere memang sudah diplot untuk meneruskan bisnis keluarga Corleone, sepeninggal Sonny dan Don Vito. Sedangkan diperusahaan, pegawai binaan Consigliere ini mungkin saja kalah bersaing dengan sesama binaan consigliere lain atau keburu dibajak oleh perusahaan lain. Kondisi seperti ini kadang membuat sistem consigliere atau mentoring punya celah kelemahan untuk disikapi secara hati-hati. Masing-masing Consigliere akan berkepentingan untuk mendahulukan pegawai binaannya, karena ikut berdampak ke reputasinya di perusahaan itu. Apabila binaannya berhasil naik menjadi pemimpin di perusahaan, maka akan timbul kebanggaan pada diri Consigliere nya dan semakin meningkatkan reputasinya. Nah, kalau ‘perseteruan’ antar Consgliere itu makin meruncing, yang timbul malah pegawai-pegawai potensial tadi akan terkotak-kotak dan makin memanaskan suasana. Siapa yang berpeluang naik, akan menarik gerbong dari Consigliere yang sama, yang pada akhirnya malah menimbulkan persaingan tidak sehat.

Begitulah, gue tetap berkeyakinan model Consigliere ini lebih banyak manfaatnya daripada mudharatnya (kayak ustadz aja..). Selama penentuan Consigliere nya tepat, dan orang-orang yang diplot untuk ikut mentoring ini terpilih secara baik, dari sisi kapabilitas dan karakter, maka dapat dipastikan nilai-nilai perusahaan akan terjaga meskipun pemimpin perusahaan telah diregenerasi kepada suksesornya. Bagaimana pendapat kamu/anda/elu sekalian?

 
5 Comments

Posted by on March 22, 2013 in Santai

 

Tags: , , , , , , , ,

5 responses to “Consigliere

  1. vizon

    March 25, 2013 at 9:05 pm

    Istilah awamnya mungkin bisa kita samakan dg ‘kaderisasi’ ya Son?
    Aku jadi ingat petuah Kyai-ku dulu, bahwa salah satu kunci suksesnya sebuah pesantren adalah ‘kaderisasi’. Jangan sampai sebuah pesantren ikutan ‘mati’ dg wafatnya sang Kyai. Dengan kaderisasi yang baik, pesantren tersebut akan terus berkembang pesat, meski sang pendirinya sudah tidak ada. Petuah tersebut menurutku benar adanya, sebab aku melihat betul buktinya di depan mata, yakni pesantren tempatku nyantri dahulu, sampai sekarang masih terus eksis dan berkembang pesat..

     
    • soyjoy76

      March 26, 2013 at 8:38 am

      Iya uda.. dengan nama yg berbeda-beda, byk organisasi udah menerapkan kaderisasi ini secara serius ya. Hanya saja biasanya ngga diungkap secara eksplisit karna akan mematahkan semangat anggota yang ‘diluar’ program kaderisasi 🙂

       
  2. ichanx

    March 26, 2013 at 4:04 pm

    brooooow… ada alamat email? mau minta toloooonh.. pentiiiing.. kontak ke ichanx (at) gmail yak… tengkyuuuuuh 😀

     
  3. Isnuansa

    March 31, 2013 at 9:32 am

    Kalau di politik, yang ada malah perseteruan panas antar consigliere-nya kali ya…

    Trus, tiba-tiba jadi keingetan PSSI, malah organisasi jadi bubar gitu.

     
  4. Aura Pelupa

    April 1, 2013 at 7:01 am

    Dalam perusahaan memang diperlukan pergantian pimpinan, mempersiapkan seorang pemimpin yang sudah ditentukan, lebih bagus kalau diberi tugas dibidangnya dulu dan dilibatkan dibidang lain sehingga nantinya dia menguasai atau paling tidak mengerti yang menjadi tanggungjawabnya secara keseluruhan! Bila tidak mampu yaa jangan dipaksakan atau solusinya dipasangkan dengan pegawai yang paling berprestasi dan pengabdiannya tidak diragukan lagi. Hal iniuntuk memacu semangat pegawai lainnya untuk lebih memajukan perusahaan dan mendapat posisi yang diinginkan!

     

Leave a comment